PENGUKURAN
DAN PENGENDALIAN AKTIVA YANG DIKELOLA: ALOHA PRODUCTS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
Tahun Akademik 2012/2013
Oleh:
Dena Malsa (10090110010 )
Nurhalimah (10090110026 )
Tiara Mardiana (10090110028 )
Desti Sapitri (10090110031 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2013
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan dari sistem
pengendalian manajemen adalah mengendalikan kinerja manajemen agar strategi
perusahaan dijalankan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Kinerja manajemen yang paling penting untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana manajemen mengelola aktiva perusahaan secara optimal. Sistem
pengendalian manajemen yang baik harus mampu mengukur dan mengendalikan aktiva
yang dikelola.
Kasus yang dialami oleh Aloha
Products merupakan objek pembahasan yang tepat untuk meningkatkan pemahaman
menegnai pengukuran dan pengendalian aktiva yang dikelola. Aloha Products
merupakan perusahaan penjual kopi dengan merek sendiri yang belokasi di Ohio.
Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga yang memiliki manajemen dengan
tingkat risiko yang sama. Aloha Products mengolah kopi mentah menjadi kopi
arabika dan robusta dengan sasaran konsumen di Amerika dan sekitarnya. Aloha
Products memiliki sistem produksi, pembelian, dan penjualan yang rumit dan
kurang berintegrasi dengan baik satu-sama lainnya. Dengan menerapkan sistem
pengendalian terpusat perusahaan ini mengendalikan aktivanya.
1.2 Rumusan Masalah
Kebijakan-kebijakan yang
diterapkan oleh Aloha Products yang berkaitan dengan pengukuran dan
pengendalian aktivanya memiliki karakteristiknya tersendiri. Kebijakannya
sendiri meliputi kebijakan dari pusat untuk setiap departemen terkait aktiva
dan kebijakan masing-masing departemen sebagai profit center. Untuk memahami sistem pengendalian di masing-masing
departemen terkait aktiva perusahaan ini demi memeberikan saran yang tepat kami
menguraikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.
Bagaimana sistem pengendalian Aloha Products
untuk departemen produksi, pemasaran, dan pembelian?
2.
Apakah sistem pengendalian diketiga departemen
tersebut mampu mendukung strategi kompetisi perusahaan?
II
PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN AKTVA YANG DIKELOLA: ALOHA PRODUCTS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Struktur Analisis
Tujuan pengukuran penggunaan
aktiva merupakan analogi dari tujuan pusat laba yaitu :
• Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang baik mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan.
• Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.
Tingkat pemgembalian atas investasi ( ROI ) adalah suatu rasio perbandingan. Pembilangnya (numerator) adalah Laba yang dilaporkan pada laporan keuangan. Penyebutnya (denominator) adalah Aktiva yang digunakan.
• Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang baik mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan.
• Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.
Tingkat pemgembalian atas investasi ( ROI ) adalah suatu rasio perbandingan. Pembilangnya (numerator) adalah Laba yang dilaporkan pada laporan keuangan. Penyebutnya (denominator) adalah Aktiva yang digunakan.
2.1.2 Mengukur
Aktiva yang Digunakan
Dalam memutuskan dasar investasi apa
yang akan digunakan untuk mengevaluasi pusat investasi, kantor pusat menanyakan
2 hal : (1) Praktik-praktik apa saja yang akan membuat para manajer unit usaha
menggunakan aktiva mereka dengan dengan efisien dan untuk mendapatkan jumlah
dan jenis yang tepat dari aktiva baru? Mungkin, ketika laba mereka berkaitan
dengan aktiva yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba untuk
meningkatkan kinerja mereka yang diukur dengan cara ini. Manajemen senior ingin
agar tindakan yang mereka lakukan untuk tujuan ini adalah yang terbaik bagi
kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Yang ke (2) Praktik-praktik apa saja
yang paling baik mengukur kinerja suatu entitas ekonomi?
Kas
Hampir semua perusahaan mengendalikan kas secara terpusat
karena pengendalian pusat memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil
daripada jika setiap unit usaha memegang saldo kas yang dibutuhkannya untuk
menyeimbangkan perbedaan antara kas masuk dan arus kas keluar.
Piutang
Manajer unit usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara
tidak langsung melalui kemampuan mereka untuk menghasilkan penjualan dan secara
langsung melalui penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit
individual dan batas kredit serta melalui wewenang mereka dalam menagih kredit
yang jatuh tempo. Piutang diukur dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan,
yaitu nominal piutang dikurangi dengan penyisihan kerugian piutang tidak
tertagih.
Persediaan
Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang- yaitu
dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antar periode lebih baik
secara konsep.Metode yang dapat digunakan adalah FIFO, Average, atau LIFO
costing.
Modal
kerja secara umum
Perlakuan modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi
perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan
tidak mengeliminasi kewajiban lancar. Modal kerja adalah aktiva lancar
dikurangi dengan kewajiban lancar.
Properti,
Pabrik, dan Peralatan / Aktiva Tetap
Dalam akuntasi keuangan aktiva tetap awalnya dicatat pada
biaya perolehan, dan biaya ini dihapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva
melalui penyusutan. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang sama
dalam mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha. Hal ini
menyebabkan permasalahan serius dalam penggunaan sistem tersebut untuk tujuan
yang dimaksudkan. Permasalah tersebut akan dianalisis pada bagian-bagian
berikut :
Akuisisi
Peralatan Baru
Jika aktiva yang telah disusutkan dimasukkan kedalam dasar investasi pada niali buku bersih, maka profitabilitas unit usaha tersebut akan dinyatakan secara salah (misstated) pada nilai buku bersih dan para manjer unit usaha akan termotivasi untuk mengambil keputusan akuisisi yang tepat.
Jika aktiva yang telah disusutkan dimasukkan kedalam dasar investasi pada niali buku bersih, maka profitabilitas unit usaha tersebut akan dinyatakan secara salah (misstated) pada nilai buku bersih dan para manjer unit usaha akan termotivasi untuk mengambil keputusan akuisisi yang tepat.
Nilai
Buku Kotor
ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor akan selalu menyatakan terlalu rendah tingkat pengembalian sebenarnya.
ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor akan selalu menyatakan terlalu rendah tingkat pengembalian sebenarnya.
Disposisi
Aktiva
Jika aktiva dimasukkan ke dalam dasar investasi pada biaya awalnya, maka manajer unit usaha akan termotivasi untuk menghilangkan aktiva tersebut meskipun aktiva itu memiliki suatu kegunaan karena dasar investasi unit usaha akan berkurang sejumlah biaya penuh dari aktiva tersebut.
Jika aktiva dimasukkan ke dalam dasar investasi pada biaya awalnya, maka manajer unit usaha akan termotivasi untuk menghilangkan aktiva tersebut meskipun aktiva itu memiliki suatu kegunaan karena dasar investasi unit usaha akan berkurang sejumlah biaya penuh dari aktiva tersebut.
Penyusutan
Anuitas.
Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas, dan bukan oleh metode garis lurus, maka perhitungnan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan EVA dan ROI yang tepat. Hal ini disebabkan karena metode penyusutan anuitas sesungguhnya mengaitkan pengembalian investasi yang implicit dalam perhitungan nilai sekarang.
Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas, dan bukan oleh metode garis lurus, maka perhitungnan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan EVA dan ROI yang tepat. Hal ini disebabkan karena metode penyusutan anuitas sesungguhnya mengaitkan pengembalian investasi yang implicit dalam perhitungan nilai sekarang.
Metode
Penilaian yang Lain
Permasalahan utama dalam menggunakan nilai-nilai nonakuntasi adalah bahwa nilai tyersebut cenderung subjektif,dibandingkan dengan nilai-nilai akuntansi,yang tampak lebih objektif dan umumnya tidak menimbulkan pertentangan.
Permasalahan utama dalam menggunakan nilai-nilai nonakuntasi adalah bahwa nilai tyersebut cenderung subjektif,dibandingkan dengan nilai-nilai akuntansi,yang tampak lebih objektif dan umumnya tidak menimbulkan pertentangan.
Aset-aset
yang Disawagunausahakan
Banyak perjanjian sewa guna usaha merupakan usaha perjanjian
pendanaan yaitu, perjanjian tersebut memberikan cara alternative untuk
menggunakan aktiva yang seharusnya didapatkan dari pendanaan dengan utang dan
modal. Sewa guna financial ( yaitu sewa guna usaha jangka panjang yang setara
dengan nilai sekarang dari arus beban sewa) adalah sama dengan utang yang
dilaporkan juga dalam neraca.
Aktiva
yang menganggur
Jika suatu unit memiliki aktiva yang menganggur (idle asset)
yang dapat digunakan oleh unit lain, maka unit etrsebut dapat diperbolehkan
untuk mengeluarkan aktiva tersebut dari dasar investasinya. Tujuan dari izin
ini adalah untuk mendorong para manajer unit usaha guna melepas aktiva
menganggur ke unit lain yang mungkin memerlukannya.
Aktiva
Tidak Berwujud
Beberapa perusahaan cenderung melaksanakan penelitian dan
pengembangan (R&D) yang intensif ( misalnya,perusahaan farmasi seperti
Novartis menghabiskan dana yang besar untuk mengembangkan produk baru);sedang
lainnya cenderung fokus pada pemasaran ( misalnya,perusahaan barang konsumen
seperti unilever yang menghabiskan banyak dana untuk iklannya).
Kewajiban
Tidak Lancar
Kadang-kadang suatu unit usaha menerima modal permaneneya
dari kumpulan dana korporat. Korporat memperoleh dana tesebut dari pemberian
pinjaman, investor modal,dan laba ditahan. Bagi unit usaha jumlah total dari dana
tersebut adalah relevan tetapi tidak dengan sumber daya dari mana dana tersebut
berasal.
Beban
Modal
Kantor posat korporat menentukan tarif (rate) yang digunakan
untuk menghitung beban modal (capital charge). Tarif tersebut seharusnya lebih
tinggi daripada tarif korporat untuk pendanaan dengan utang karena dana yang
terlibat merupakan campuran antara utang dan modal berbiaya lebih tinggi
(higher-cost equity). Biasanya tarif tersebut ditetapkan dibawah estimasi biaya
modal perusahaan sehingga EVA atas rata-rata unit usaha berada di atas nol.
Survei-survei
Praktik
Kebanyakan perusahaan memasukkan unsur aktiva tetap ke dalam
dasar investasi pada nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut
melakukannya karena ini merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut dicatat
dalam laporan keruangan, dan oleh karenanya, sesuai dengan laporan keruangan
tersebut, mencerminkan jumlah modal yang digunakan dalam divisi tersebut.
2.1.3
EVA vs. ROI
Ada tiga keuntungan dari ROI:
- ROI merupakan pengukuran
yang kompherensif dimana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin
dari rasio ini.
- ROI mudah dihitung,
mudah dipahami,dan sangat berarti dalam pengertian absolute.
- ROI merupakan
denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang
bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa memperdulikan ukuran dan
jenis usahanya.
EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Tetapi
pendekataan EVA juga memiliki beberapa keunggulan. Ada empat alasan yang
membuatnya lebih unggul dari ROI:
• Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.
• Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan.
• Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.
• EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
• Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.
• Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan.
• Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.
• EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham
menjadi sangat penting bagi perusahaan:
• Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover)
• Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akusisi
• Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan masa depan.
• Mengurangi resiko pengambilalihan (takeover)
• Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akusisi
• Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan masa depan.
Mandat terbaik untuk nilai pemegang saham pada tingkat unit
usaha adalah meminta para manajer unit usaha untuk menciptakan dan meningkatkan
EVA.
EVA mendorong para manajer untuk meningkatkan EVA dengan cara mengambil tindakan-tindakan yang konsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini dapat dipahami dengan melihat pada cara bagaimana EVA diperhitungkan. EVA diukur dengan cara sebagai berikut:
EVA = Laba operasional – Beban modal
Dengan:
Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan (1)
Cara lain untuk menyatakan persamaan (1) adalah :
EVA = Modal yang digunakan X (ROI- biaya modal) (2)
EVA mendorong para manajer untuk meningkatkan EVA dengan cara mengambil tindakan-tindakan yang konsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini dapat dipahami dengan melihat pada cara bagaimana EVA diperhitungkan. EVA diukur dengan cara sebagai berikut:
EVA = Laba operasional – Beban modal
Dengan:
Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan (1)
Cara lain untuk menyatakan persamaan (1) adalah :
EVA = Modal yang digunakan X (ROI- biaya modal) (2)
Tindakan-tindakan berikut akan meningkatkan EVA sebagaimana
ditunjukkan oleh persamaan (2): (i) peningkatan ROI melalui business process
reengineering dan productivity gains , tanpa menaikkan dasar
investasi; (ii) divestasi aktiva,produk dan atau bisnis yang ROI-nya kurang
dari biaya modal; (iii) investasi agresif yang baru dalam aktiva,produk, dan
atau bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal dan (iv) peningkatan penjualan,margin
laba,atau efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal yang digunakan), atau
penurunan persentase biaya modal tanpa mempengaruhi variable lain dalam
persamaan (2). Tindakan-tindakan tersebut jelas merupakan yang terbaik bagi
kepentingan perusahaan.
EVA memecahkan permasalan mengenai perbedaan tujuan laba
untuk aktiva yang sama dalam unit usaha yang berbeda dan tujuan laba yang sama
pada unit usaha sama. Metode tersebut memungkinkan untuk memasukkan peraturan
keputusan yang sama dengan yang digunakan dalam proses perencanaan ke dalam
sistem pengukuran: Semakin rumit proses perencanaan, semakin rumit juga
perhitungan EVA-nya .
2.1.4 Pertimbangan Tambahan
dalam Mengevaluasi Manajer
Dengan melihat kelemahan ROI, kelihatannya mengejutkan bahwa
ROI digunakan secara luas. Diketahui dalam pengalaman pribadi bahwa kesalahan
konseptual ROI untuk evaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya
perilaku disfungsional dari para manajer unit usaha.
2.1.5 Mengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas
2.1.5 Mengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas
Secara konsep nilai suatu usaha adalah nilai sekarang dari
pendapatan di masa depan. Hal ini dihitung dengan mengestimsi arus kas untuk
setiap tahun di masa depan dan mendiskontokan setiap arus kas tersebut pada
tarif laba yang telah ditentukan. Analisis tersebut dilakukan untuk lima ,atau
mungkin sepuluh tahun yang akan datang.
Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang
terlibat dalam menentukan beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulkan
permasalahan baru mengenai bagaimana cara mengukur aktiva yang digunakan,
khususnya aktiva mana yang akan dimasukkan, bagaimana menilai aktiva tetap dan
aktiva lancar, metode penyusutan apa yang akan digunakan untuk aktiva tetap,
aktiva perusahaan mana yang harus dialokasikan, dan kewajiban mana yang harus dikurangi.
Suatu tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah
untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham (yaitu,
nilai sekarang bersih dari arus kas di masa depan). Sangat tidak praktis untuk
menggunakan pengukuran semacam ini guna mengevaluasi kinerja para manajer unit
usaha per bulanan atau kuartal. Menghitung tingkat pengembalian adalah
pengukuran yang paling baik atas kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah
ekonomis (economic value added-EVA) secara konsep lebih unggul daripada tingkat
pengembalian investasi (return on investment-ROI) dalam mengevaluasi kinerja
dari para manjer unit usaha.
Selain pos-pos laporan laba rugi, ketika menetukan tujuan
laba tahunan harus ada tariff bunga yang akan eksplisit terhadap saldo yang
akan diproyeksikan atas pos modal kerja yang dapat dikendaliakan khususnya
piutang dan persediaan. Ada perdebatan yang yang cukup alot mengenai pendekatan
yang tepat bagi manajemen dalam mengendalikan aktiva tetap. Melaporkan kinerja
ekonomi dari suatu pusat investasi berbeda dengan melaporkan kinerja menajer
yang berwenang dalam pusat investasi tersebut.
2.2 Sistem
Pengendalian Departemen Produksi, Pemasaran, dan Pembelian Alha Products
Aloha
Products, berdiri pada tahun 1910 dan berpusat di Columbus, Ohio, menjual kopi
dengna merek sendiri di negara-negara bagian sebelah Barat Tengah (Mid-western)
dan Atlantik Tengah. Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga dimana
presiden dan sekretaris bendahara merupakan bagian dan keluarga dan merupakan
anggota manajemen yang memiliki risiko yang sama.
2.3 Saran-saran pada
Sistem Pengendalian Departemen Produksi, Pemasaran, dan Pembelian Aloha
Products
III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSangat bermanfaat kakak (y)
BalasHapusSangat bermanfaat kakak (y)
BalasHapusSangat bermanfaat kakak (y)
BalasHapus